Mengenal Tanaman Temulawak

tanaman temulawak
Temulawak merupakan tanaman berbiji tertutup yang lazim dijadikan bahan obat herbal semisal jamu. Tanaman temulawak pada dasarnya merupakan tumbuhan asli dari Indonesia, meskipun saat ini persebaran tumbuhnya telah mencapai kawasan Eropa, Amerika Serikat dan Negara-negara Asia seperti Korea Selatan. Sebagai tananam obat, temulawak memiliki banyak khasiat bagi kesehatan. Hal ini wajar mengingat kandungan senyawa aktif dalam temulawak cukup kompleks dan bahkan dinilai lebih lengkap dibandingkan gingseng.

Deskripsi Temulawak

Tanaman temulwak pada dasarnya merupakan tumbuhan terna dengan batang semu yang bisa mencapai ketinggian di atas 1 meter tetapi jarang yang melewati 2 meter. Batang temulawak berwarna hijau atau coklat gelap dengan akar rimpang yang terbentuk secara sempurna dan dilengkapi sistem percabangan yang kuat. Setiap batang temulawak memiliki 2 sampai 9 helai daun bentuk bundar memanjang. Warna daun ini bervariasi, bisa hijau atau coklat keunguan terang hingga gelap. Daunnya memiliki panjang antara 31 cm sampai 85 cm. Sedangkan lebarnya bisa 10 cm sampai 18 cm. Kelopak bunga berwarna putih berbulu, panjang 8 – 13 mm, mahkota bunga berbentuk tabung dengan panjang keseluruhan 4.5cm, helaian bunga berbentuk bundar memanjang berwarna putih dengan ujung yang berwarna merah dadu atau merah, panjang 1.25 – 2cm dan lebar 1 cm.


Sistem Budidaya Temulawak

Meski tanaman temulawak digolongkan sebagai tumbuhan dengan divisi Spermatophyta (tanamam berbiji tertutup), sub divisi Angiospermae, dan kelas Monocotyledonae, tetapi perbanyakannya tidak melalui biji melainkan secara vegetatif yakni dengan memperbanyak bibit melalui rimpangnya (baik itu rimpang induk maupun rimpang cabang). Rimpang induk dikeringkan dan kemudian ditanam. Sedangkan rimpang cabang, dipisahkan dari rimpang induk dan dilakukan proses untuk menunggu tunasnya tumbuh kemudian siap ditanam.

Produk Berbahan Utama Temulawak

Bagian yang paling banyak digunakan dari tanaman temulawak adalah bagian rimpangnya. Rimpang ini sejak dahulu kala telah digunakan oleh nenek moyang kita sebagai bahan utama jamu. Seiring majunya perkembangan jaman, temulawak tak lagi digunakan sebatas bahan utama jamu. Saat ini, dengan mudah kita bisa mendapatkan produk-produk berbahan dasar temulawak, misalnya cream wajah siang dan malam, ekstrak temulawak bubuk siap seduh, toner dan pembersih wajah dari temulawak, sari temulawak, kapsul ekstrak temulawak dan masih banyak lagi lainnya.

Selain dalam bentuk produk modern, sesungguhnya tanaman temulawak bisa diolah dari rumah dengan cara tradisonal. Misalnya saja, masker temulawak. Cukup haluskan temulawak dan campurkan dengan bahan-bahan lain dan aplikasikan di wajah sebagai masker. Selain sebagai masker, ternyata temulawak juga bisa dijadikan bubur bayi, pengusir nyamuk terutama Aedes Ageypty dan masih banyak lagi lainnya.
Temulawak bisa dengan mudah ditemukan di pasar tradisional maupun di pasar modern. Meski demikian, tak ada salahnya menanam langsung temulawak di pekarangan Anda. Sebab tanaman ini tergolong mudah tumbuh terutama di tempat yang teduh.